Pak Ogah dan Kegagalan Representasi Politik Kaum Pinggiran di Kota Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.47134/villages.v3i2.32Keywords:
Pak Ogah, Kaum Marginal, Akses Publik, Kegagalan Representasi,Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan pak ogah sebagai kaum pinggiran/marginal dalam memperjuangkan hak-haknya, kegagalan representasi serta kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penangan serta pembinaan Pak Ogah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat Deskriptif Kualitatif, mengunakan pendekatan etnografi, lokasi penelitian di Yogyakarta, Teknik pemilihan informan dilakukan secara purposive dengan data informan 7 orang, Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi, wawancara mendalam dan Dokumentasi. Serta Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Serta Keabsahan data menggunakan credibilitiy Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tidak adanya hal secara teknis yang mengatur tentang pelarangan Pak Ogah, bagaimana pemberian sanksi dan pembinaannya, maupun proses lain yang harus dilakukan setelah menertibkan Pak Ogah menjadi kendala bagi satpol PP beserta dinas sosial dalam meningkatkan efektivitas penertiban serta menciptakan program tentang aksi Pak Ogah dijalan raya. Karena fokusnya dinas sosial masih di gelandangan, pengemis dan anak-anak terlantar dan akan menangani apabila ada laporan dari masyarakat. Pada awalnya kehadiran Pak Ogah turun ke jalan bertujuan untuk menghindari kemacetan. Tetapi kenyataannya, seringkali keberadaan mereka membuat kemacetan Panjang. Di sejumlah ruas jalan ada yang sudah dipasang rambu-rambu resmi, seperti di jalur putar balik, membuat keberadaan mereka kurang bermanfaat. Dan masih banyaknya terjadi Premanitas dan perebutan lahan perempatan jalan membuat para Pak Ogah harus memberi sejumlah uang untuk keamanan mereka dalam bekerja. Selanjutnya belum terpenuhinya hak-hak seperti hak sosial, ekonomi serta politik Pak Ogah, seperti akses publik, Pendidikan, kesehatan serta kebutuhan dasar sandang dan pangan. Rekomendasi untuk dinas perhubungan untuk menjadikan Pak Ogah sebagai SUPELTAS (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) sehingga Pak Ogah tidak lagi meminta insentif dari pengedara karena sudah dibina, dilatih serta diberdayakan oleh dinas perhubungan.References
Azmi zul Ghosyi. 2013. “Relasi Mutualisme “Pak Ogah” dengan Polisi dalam menjaga Keamanan Jalan Mayor Suryotomo, Kota Yogyakarta. Data Pdf
Bachrawi sanusi, Pengantar Ekonomi Pembangunan, cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm. 8
Badan Pusat Statistik DIY (BPS) hasil Susenas Maret 2020
Budiman, Arief. 1996. Teori Negara: Negara, Kekuasaan dan Ideologi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Cheyne, Christine, Mike O’Brien and Michael Belgrave. 1998. Social Policy in Aotearoa New Zealand: A Critical Introduction. Auckland, Oxford University Press.
David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 200.
Elly M Setiadi, Usman Kolip, Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial. (Jakarta : Kencana, 2011), 366.
Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2005), 9-11
George A. Steiner dan John B. Miner, Management Policy and Strategy, Alih Bahasa Ticoalu dan Agus Dharma, Kebijakan dan Strategi Manajemen, edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1997, hlm. 22
Khoirina, C. (2016). Motivasi Menjadi Seorang Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (SUPELTAS).
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kurebwa, Jeffrey 2015, A Review Of Hanna Pitkin‟s (1967) Concept Of Women‟s Political Representation, International Scientific And Research Publications, Volume 5
Kuntjoro, Dorodjatun. 1986. Kemiskinan Di Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia Lipset, S. M. (1960). Political Man: The social bases of politics. New York: Anchor Books
Manning, Chris dan Effendi, Tadjuddin Noer. 1996. Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota Cetakan Ke-3. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
McGillivray, M. (2006). INEQUALITY, POVERTY AND WELL-BEING .: United Nation
Univercity.
Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan.Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Nuri Suseno, op.cit. representasi politik. Hlm. 6
Nursalam, & Akbar, M. (2016). Persepsi Masyarakat Terhadap Eksistensi Pak Ogah. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume III No.2 November, 224
Pitkin, H 1967. The concept of representation. Berkeley: University of California Press Pitkin, Hanna Fenichel. (1967). The Concept of Representation. Barkeley: University
Patmawati, H. D., & Imron, A. (2015). Distribusi Arena Pak Ogah: Studi Mengenai Habitus, Modal, dan Arena pada Praktik Sosial Pak Ogah di Ketintang Selatan. Paradigma, 03(02), 1-7
Rozaki, (2014). Dari representasi simbolik menuju representasi substantif potret representasi konstituensi dan komunikasi politik anggota dewan perwakilan daerah. Yogyakarta : IRE
Solichin Abdul Wahab, Op.Cit, hlm. 9-10
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta
Suhardiyanto, May. 2015. Fenomena Pekerja Anak sebagai “Pak Ogah” di Ciputat Tangerang Selatan. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Bandung: PT Refika Aditama.
Suharto, Edi. (2013). Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia Menggagas Model Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan. Bandung: ALFABETA
Suryawati. 2004. Teori Ekonomi Mikro. UPP. AMP YKPN. Yogyakarta: Jarnasy.
Syahyuti., (2006), 30 Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian (Penjelasan konsep, istilah, teori, dan indikator variabel), Bina Rena Pariwara , Jakarta
O’Donnell, Guillermo: Delegative Democracy (Demokrasi Delegatif), dalam: Journal of Democracy (5) 1: 55- 70, 1994
Perundang-Undangan:
Undang-undang dasar 1945 Pasal 27 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum Dan Ketenteraman Masyarakat.
Jurnal :
Junaidy, Kurniawan, Robby. 2014. Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan tentang Penertiban dan
Pembinaan Gelandangan dan Pengemis di Kota Pekanbaru (studi Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 2008). Jurnal Jom FISIP. Vol. 1 No.2
Khomsiyah, H., & Pierewan, A. C. (2017). Strategi Bertahan Hidup Sukarelawan Lalu Lintas Jalan (Pak Ogah) di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Journal Student UNY.
Sukarno, B. (2016). Efektivitas Komunikasi Nonverbal Supeltas Dalam Mengatur Lalu Lintas di Surakarta. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Suandi, I Wayan. 2010. Eksistensi Kebijakan Publik dan Hukum Dalam Pemerintahan Daerah. Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana bali. Vol.I No. 01, Tahun 2010.
Putra, A. R., Yasin, F., & Turi, R. (2017). Bentuk Aktivitas Pekerja Anak di Jalan (Studi
Pekerja Anak Sebagai Pak Ogah di Jalan Prf. Dr. Hamka Kota Padang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP Sumatera Barat.
Penelitian Terdahulu:
Andrisari, Farida Oktaviani . “Implementasi Nilai-Nilai Peduli Sosial Dan Tanggungjawab Pada Supeltas (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas)” (Undergraduate thesis universitas muhammadiyah surakarta 2016) https://core.ac.uk/download/pdf/148611515.pdf
Aslan, Zul. “Tindakan Rasionalitas Instrumental Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) Di Kota Malang (Studi Di Jalan Mertojoyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)” Undergraduate thesis Universitas Muhammadiyah Malang 2016.
Muhammad Ridwan Hidayat, “Eksistensi "Pak Ogah" dalam sistem hukum Indonesia perbandingan kebijakan pemerintah DKI Jakarta dan D.I Yogyakarta”. Undergraduate thesis universitas islam negeri sunan kalijaga Yogyakarta, 2019. http://digilib.uin
Wahyuni, Asal dan Erlin Mulyadi, “Supeltas Dan Pelican Crossing: Ragam Inovasi Pelayanan Publik di Kota Surakarta” Jurnal Analisis dan Pelayanan Publik Volume 2,1 Juni 2016. https://media.neliti.com/media/publications/98129-ID-supeltas-dan-pelican-crossing-ragam-inov.pdf
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This journal is based on the work at https://villages.pubmedia.id/index.php/villages under license from Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. You are free to:
- Share – copy and redistribute the material in any medium or format.
- Adapt – remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms, which include the following:
- Attribution. You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike. If you remix, transform or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions. You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
Information for authors
The author should be aware that by submitting an article to this journal, the article's copyright will be fully transferred to Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa. Authors are allowed to resend their manuscript to other journals or intentionally withdraw the manuscript only if both parties (Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa and Authors) have agreed on the issue. Once the manuscript has been published, authors are allowed to use their published article under Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa copyrights.
All authors are required to deliver the agreement of license transfer once they submit the manuscript to Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa. By signing the agreement, the copyright is attributed to this journal to protect the intellectual material for the authors. Authors are allowed to share, copy and redistribute the material in any medium and in any circumstances.
• Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)
Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa is licensed under an International License